Sabarnya Dalam Mengajari

Tanpa gambar nih. Bingung saya harus ngasih ilustrasi apa. Hehe, bagi-bagi pengalaman aja deh, sekaligus masuk kategori motivasi analisis. Tentang mengajar. Eits, jangan berpikir saya sudah bisa mengajar loh. hehe, siapa yang mau diajari, wong terkadang materi yang mau diajarkan saja bingungnya setengah mati. hahai… Nah, ini pengalaman saya saat semester ini kebagian menjadi asisten praktikum lab. Sehingga saya ingin bagi-bagi cerita bagaimana mengajari para mahasiswa baru dalam mengerjakan tugas praktikum mereka.

Nah, hal ini sering dijumpai dalam jurusan yang berkaitan dengan IPA. Kalau asisten setau saya lebih kepada Asisten Dosen, itu mungkin akan berbeda kasusnya. Semester ini, karena saya kebagian menjadi asisten praktikum, yang dalam jurusan Fisika saya ini termasuk mata kuliah wajib, mau gak mau diambil juga kan? Akhirnya hari selasa kemaren waktunya asisten juga. Bingung sebenernya mau jelasin apa ke mereka. Karena pengalaman baru bagi saya. Akhirnya saya coba jelasin aja bagaimana cara alatnya bekerja, kemudian pengambilan data, dan menjelaskan apa saja yang harus ditulis dalam laporan nanti. Dan ternyata… tidak semudah yang saya bayangkan.

Menjelaskan atau mengajari ilmu baru kepada seseorang butuh proses dan waktu. Itu juga di dukung dari kesiapan yang ingin diajari. Sayangnya saya sedikit merasa kecewa, ternyata tak banyak dari para praktikan yang membaca buku panduan sebelum praktikum. Yah, tabiat orang Indonesia memang begitu, saya pun dulu begitu. hehe, seperti cerminan diri. Ada suka dukanya, sukanya saya menjadi seperti orang yang lebih tau dari mereka, superior istilahnya, dalam bidang ilmu, walau tak sepenuhnya benar, karena terkadang pertanyaan yang diberikan cukup membingungkan. hehe, maklum asisten juga gak banyak persiapan.

Dukanya, ternyata banyak juga yang gak paham dan perlu mengajari berulang-ulang. Bahkan sampai hari ini, untungnya ada jam kosong untuk hari ini, sehingga saya bisa mengunjungi mereka di kampus jika masih banyak yang dibingungkan. Inilah perlunya persepsi baik soal mengajar. Seperti yang kita duga, bahwa mengajari memiliki keterbatasan dalam hal kesabaran. Kesabaran emosi, kesabaran waktu, karena butuh waktu dan tenaga serta pikiran ekstra untuk dapat mengajari namun memberikan kesan yang baik. Dalam hal apapun itu. Seperti sering kita jumpai banyak di bidang pekerjaan yang membutuhkan kesabaran-kesabaran tertentu. Seperti menjelaskan produk kepada konsumen, mengarahkan konsumen untuk membeli produk, atau bahkan dalam presentasi rapat-rapat perusahaan. Maka dari itu, kesabaran adalah urutan pertama dalam hal mengajari menurut saya setelah ilmu yang akan kita ajari itu. Setidaknya memberikan kesan yang baik selalu sulit, tapi bukan tidak mungkin loh… hehe,

Untungnya, saya berprinsip, “Memberikan pencitraan yang baik bagi mereka, dengan menjadi asisten yang profesional dan kompeten, mengajari sampai mengerti.” walau mungkin akan tetap ada saja yang mereka tak pahami, tapi berusaha semaksimal mungkin. Hehe, sekian dari saya… Salam.

Tentang Hanif Mahaldi

Mahasiswa di UGM Jogja Jurusan Fisika Mipa, masih terus belajar mencari arti kesuksesan dengan "passion" menulis, bercerita dengan tulisan, atau apapun yang benar-benar bisa menyenangkan dengan tulisan.
Pos ini dipublikasikan di Motivasi Analisis dan tag , , , , , . Tandai permalink.

17 Balasan ke Sabarnya Dalam Mengajari

  1. fitrimelinda berkata:

    hayoo semangat menjadi Asisten biar bisa bagi2 ilmu..

  2. Abdul Hakim berkata:

    sukses terus mas, semoga bisa jadi dosen…. amien

  3. teguhsasmitosdp1 berkata:

    Info yang menarik,….salam dari kota batik pekalongan

  4. Fir'aun NgebLog berkata:

    abis lulus kamu pasti bisa jadi dosen…
    sekarang aja dah mulai merintis pengalaman mengajar…

    good luck yach 😀

  5. eserzone berkata:

    semua kerja keras pasti ada hasilnya bro….. Diawali dengan asisten siapa tahu kelak anda jadi Dosen????

  6. volver berkata:

    haha sukses ya semoga sukses jadi dosen ! asisten kan hanya batu loncatanya ajaa yaa

  7. Didien® berkata:

    saya termasuk orang yg g sabaran kalo ngasih tau sesuatu pelajaran/penerangan..karena masalahnya saya sendiri kategori orang yg g pinter hehehehehe…

    salam, ^_^

  8. hellgalicious berkata:

    bagus bang!
    meskipun muridnya masih banyak yang blom paham
    tetep semangat dong ngajarinnya
    hehe

  9. andank berkata:

    wah matep, tuker link yuk mas… cek link mas di blog saya

  10. Dani berkata:

    wah, baru ku tahu sabarnya mengajari 😀

  11. cahyo berkata:

    klo pertama kali memang gitu mas masih kikuk.. lama-lama juga mas pasti ngalahin dosennya..sukses deh

  12. dedekusn berkata:

    Pengalaman yang menarik tentunya, sy juga dulu ketika praktikum baru mempelajari buu panduan ketika sudah berada di Lab…
    Salam…

  13. dina.thea berkata:

    Perlu terus dilanjutkan hal positif itu, selain ilmu bertambah, amal pun bertambah

  14. kemilauStardust berkata:

    sing penting sabar yooo mas? 🙂
    jika sabar itu ibarat air bagi ikan atau laksana udara bagi manusia, alangkah besar manfaatnya. sabar terus yoo mas 🙂

  15. krupukcair berkata:

    terus berjuang mencerdaskan bangsa Indonesia……….. 😆

  16. Cerita Inspirasi berkata:

    Memberikan pencitraan yang baik bagi mereka, dengan menjadi asisten yang profesional dan kompeten, mengajari sampai mengerti. hoho… suka dengan kata-kata ini.. seeip.. ^^

  17. maminx berkata:

    Semua nya butuh proses setuju bgt..btw mas ane boleh simpan link blog nya mas Hanif ini ke blog ane ya??makasih banyak 🙂

Tinggalkan Balasan ke teguhsasmitosdp1 Batalkan balasan